Kisah di Balik Candi Borobudur

Borobudur: Jejak Kisah di Balik Kemegahan Batu

Candi Borobudur, sebuah mahakarya arsitektur yang menjulang megah di jantung Jawa Tengah, bukan sekadar tumpukan batu, melainkan sebuah narasi panjang yang terukir dalam sejarah. Di balik kemegahannya, tersimpan kisah-kisah yang membentang dari masa kejayaan hingga penemuan kembali.

Kelahiran Sang Mahakarya
Dibangun pada abad ke-8 oleh wangsa Syailendra, Borobudur didedikasikan sebagai monumen Buddha Mahayana. Ia dirancang sebagai stupa besar berundak, melambangkan tingkatan alam semesta dan perjalanan spiritual manusia menuju pencerahan (Nirwana). Ribuan panel relief yang terukir di dindingnya mengisahkan ajaran Buddha, kisah Jataka, hingga kehidupan Siddhartha Gautama, menjadikannya sebuah kitab suci visual yang tak tertandingi. Pembangunannya melibatkan ribuan pekerja dan jutaan blok batu andesit, mencerminkan puncak peradaban dan keagamaan di masa itu.

Tidur Panjang di Bawah Abu
Setelah masa kejayaannya, Borobudur seolah ditelan bumi. Pergeseran pusat kekuasaan ke Jawa Timur, letusan gunung berapi yang dahsyat seperti Merapi, dan mungkin perubahan keyakinan, membuat candi ini perlahan ditinggalkan. Selama berabad-abad, Borobudur terkubur di bawah lapisan tanah dan vegetasi lebat, menjadi bagian dari lanskap yang terlupakan, hanya sesekali disinggung dalam cerita rakyat lokal sebagai "bukit seribu patung".

Bangkit dari Tidur
Pada awal abad ke-19, tepatnya tahun 1814, Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Britania Raya saat itu, mendengar desas-desus tentang reruntuhan raksasa di tengah hutan. Ia memerintahkan pembersihan besar-besaran yang mengungkap kembali kemegahan Borobudur ke dunia. Sejak itu, berbagai upaya restorasi telah dilakukan, terutama proyek besar UNESCO pada tahun 1970-an yang berhasil mengembalikan dan melestarikan keasliannya.

Warisan Abadi
Kini, Borobudur tak hanya menjadi situs warisan dunia UNESCO dan destinasi wisata favorit, tetapi juga simbol ketekunan manusia, kekayaan budaya, dan kedalaman spiritual. Setiap batu yang tersusun menyimpan kisah peradaban yang tak lekang oleh waktu, sebuah mahakarya yang bangkit dari ketersembunyian untuk terus menginspirasi dan merenungkan perjalanan kehidupan.

Exit mobile version