Bus Sekolah Tidak Terjaga: Musibah Terjadi Lagi, Nyawa Taruhannya!
Lagi-lagi, berita duka menyelimuti sektor transportasi sekolah. Sebuah insiden yang melibatkan bus sekolah kembali terjadi, menyoroti masalah klasik namun krusial: kondisi armada yang tidak terjaga. Kecelakaan ini bukan hanya sekadar angka, melainkan cerminan dari kelalaian yang berpotensi merenggut nyawa anak-anak kita.
Faktor utama di balik musibah berulang ini sering kali bermuara pada minimnya perawatan berkala dan pengabaian standar keselamatan. Bus yang seharusnya menjadi sarana aman dan nyaman untuk mobilitas pelajar, justru berubah menjadi "bom waktu" berjalan. Rem yang tidak berfungsi optimal, ban yang sudah aus, mesin yang tidak prima, hingga bodi kendaraan yang keropos, adalah pemandangan umum yang sering kita temui namun jarang ditindak tegas.
Anak-anak, tunas bangsa, yang seharusnya merasa aman dalam perjalanan menuju dan dari sekolah, kini dihadapkan pada risiko yang tidak perlu. Trauma fisik dan psikologis menjadi bayang-bayang yang menghantui mereka dan keluarga. Kecemasan orang tua meningkat, kepercayaan publik terhadap sistem transportasi sekolah pun terkikis.
Sudah saatnya semua pihak terkait, mulai dari operator bus, pihak sekolah, hingga pemerintah daerah, mengambil langkah serius dan konkret. Inspeksi ketat dan rutin bukan lagi pilihan, melainkan keharusan. Alokasi dana yang memadai untuk perawatan dan peremajaan armada harus diprioritaskan, bukan dianggap sebagai beban. Sanksi tegas bagi pelanggar standar keselamatan wajib diterapkan tanpa pandang bulu.
Jangan biarkan nyawa anak-anak menjadi korban kelalaian yang berulang. Keselamatan mereka adalah tanggung jawab kita bersama. Mari wujudkan transportasi sekolah yang benar-benar aman dan layak.




