Kenaikan Tagihan Listrik ‘Diam-diam’ Picu Keberatan Pelanggan
Dalam beberapa waktu terakhir, masyarakat dihadapkan pada fenomena kenaikan tagihan listrik yang terasa ‘diam-diam’, memunculkan gelombang keberatan dan pertanyaan dari berbagai kalangan. Bukan melalui pengumuman resmi yang gamblang, melainkan lonjakan angka pada lembar tagihan bulanan yang membuat pelanggan terkejut.
Perubahan ini seringkali datang tanpa sosialisasi yang memadai, sehingga banyak konsumen merasa tidak siap dan bertanya-tanya mengenai dasar kenaikan tersebut. Ada yang melaporkan kenaikan signifikan meskipun pola konsumsi listrik mereka cenderung stabil, sementara yang lain bingung karena tidak ada pemberitahuan jelas dari pihak penyedia listrik.
Keberatan pelanggan bukan tanpa alasan. Di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, kenaikan biaya pokok seperti listrik menjadi beban tambahan yang signifikan bagi rumah tangga dan pelaku usaha kecil menengah (UMKM). Daya beli masyarakat tergerus, dan operasional bisnis kecil terancam oleh lonjakan biaya yang tak terduga ini. Banyak yang merasa bahwa kurangnya transparansi dari pihak PLN dalam menjelaskan mekanisme kenaikan ini adalah masalah utama.
Meskipun PLN kerap menjelaskan bahwa kenaikan ini bisa disebabkan oleh penyesuaian tarif nonsubsidi, peningkatan konsumsi, atau fluktuasi harga energi global, namun kurangnya komunikasi proaktif dan penjelasan yang mudah dipahami sebelum lonjakan terjadi justru menimbulkan spekulasi dan rasa ketidakpercayaan.
Situasi ini menuntut perhatian serius dari pemerintah dan PLN. Pentingnya transparansi dalam penetapan tarif, sosialisasi yang efektif, serta pertimbangan matang terhadap kondisi ekonomi masyarakat menjadi kunci agar listrik, sebagai kebutuhan vital, tidak justru menjadi sumber keresahan baru bagi seluruh lapisan masyarakat.
