Peran Indonesia dalam Perdamaian Dunia Melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa: Komitmen Kuat dalam Multilateralisme
Sebagai negara yang menganut politik luar negeri bebas aktif, Indonesia secara konsisten menunjukkan komitmennya terhadap perdamaian dunia. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi platform utama bagi Indonesia untuk mewujudkan peran konstruktif tersebut.
Sejak kemerdekaannya, Indonesia telah menjadikan perdamaian dan stabilitas global sebagai salah satu pilar utama politik luar negerinya. Prinsip "bebas aktif" bukan hanya tentang tidak memihak, melainkan juga aktif berkontribusi dalam penyelesaian konflik dan pembangunan perdamaian, sejalan dengan nilai-nilai Pancasila dan Piagam PBB.
Kontribusi paling nyata Indonesia dalam misi perdamaian PBB adalah melalui pengiriman Pasukan Garuda. Sejak tahun 1957, ribuan personel TNI dan Polri telah terlibat dalam berbagai misi penjaga perdamaian di daerah konflik seperti Kongo, Timur Tengah, Bosnia, Lebanon, Sudan, dan Republik Demokratik Kongo. Indonesia secara konsisten berada di antara negara-negara penyumbang pasukan terbesar (Top 10 TCC), menunjukkan dedikasi tinggi dalam menjaga stabilitas dan keamanan global.
Selain kontribusi pasukan, Indonesia juga aktif dalam diplomasi multilateral di PBB. Indonesia sering menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, menggunakan posisinya untuk mendorong dialog, resolusi damai, dan pencegahan konflik. Indonesia juga aktif dalam isu-isu global lainnya seperti hak asasi manusia, pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim, dan deradikalisasi, yang semuanya merupakan elemen integral dari perdamaian jangka panjang.
Singkatnya, peran Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia melalui PBB adalah manifestasi konkret dari komitmen konstitusionalnya. Dari pengiriman pasukan penjaga perdamaian hingga diplomasi aktif di forum-forum internasional, Indonesia terus membuktikan diri sebagai mitra yang dapat diandalkan dalam upaya kolektif PBB untuk menciptakan dunia yang lebih aman, adil, dan damai bagi semua.
